Tiongkok juga merupakan negara dengan kekuatan militer yang besar dan berkembang. Tiongkok adalah negara dengan anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dengan nilai mencapai 261 miliar dolar AS pada tahun 2019.
Tiongkok juga merupakan negara dengan jumlah personel militer terbesar di dunia, dengan sekitar 2,2 juta orang pada tahun 2020.
Tiongkok telah mempersenjatai dirinya dengan berbagai peralatan militer yang canggih, seperti rudal balistik, kapal selam nuklir, pesawat tempur siluman, kapal induk, dan satelit.
Tiongkok juga merupakan salah satu dari lima negara yang memiliki senjata nuklir, dengan perkiraan memiliki sekitar 320 hulu ledak nuklir pada tahun 2020.
Namun, kekuatan militer Tiongkok juga tidak menjamin bahwa Tiongkok dapat menjadi negara adikuasa. Tiongkok masih kalah dari Amerika Serikat dalam hal kualitas dan kuantitas peralatan militer, serta pengalaman dan kemampuan operasional.
Tiongkok juga belum pernah terlibat dalam perang besar sejak tahun 1979, ketika mereka berperang dengan Vietnam.
Selain itu, Tiongkok juga menghadapi tantangan dan ancaman dari negara-negara tetangga, terutama yang terkait dengan klaim wilayah di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan, yang kaya akan sumber daya alam dan strategis secara geopolitik, sebagai bagian dari wilayah berdaulatnya.
Namun, klaim ini ditentang oleh negara-negara lain yang memiliki klaim tumpang tindih, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
Tiongkok juga bersengketa dengan Jepang mengenai kepemilikan atas Kepulauan Senkaku/Diaoyu, yang terletak di Laut China Timur.
Kepulauan ini juga memiliki nilai ekonomi dan strategis yang tinggi, karena diduga memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang besar.
Sengketa-sengketa ini berpotensi memicu konflik militer antara Tiongkok dan negara-negara lain, yang dapat mengancam stabilitas dan perdamaian kawasan.