VinFast, Produsen Mobil Listrik Vietnam yang Berani Menantang Pasar Indonesia

Alvin Karunia By Alvin Karunia
11 Min Read

Mobil listrik kini menjadi tren global yang tak terbendung. Banyak negara berlomba-lomba mengembangkan teknologi dan industri kendaraan ramah lingkungan ini, termasuk Vietnam. Lewat perusahaan VinFast, negeri yang terkenal dengan sepeda motor ini berambisi menjadi pemain besar di pasar mobil listrik, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, tapi juga di dunia.

Salah satu bukti keseriusan VinFast adalah rencana investasi senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia pada tahun ini. Ini merupakan langkah besar bagi VinFast, mengingat Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di kawasan, dengan potensi permintaan yang tinggi dan dukungan pemerintah yang kuat.

Namun, VinFast juga harus bersiap menghadapi tantangan yang tidak ringan. Pasalnya, pasar mobil listrik di Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan, dengan berbagai kendala seperti infrastruktur, regulasi, dan preferensi konsumen. Selain itu, VinFast juga harus bersaing dengan produsen mobil listrik lain, baik dari dalam maupun luar negeri, yang juga mengincar pasar yang sama.

Lantas, apa yang membuat VinFast berani menantang pasar Indonesia? Bagaimana strategi dan prospek VinFast di pasar mobil listrik Indonesia? Berikut ulasannya.

- Advertisement -

Siapa VinFast?

VinFast adalah anak perusahaan dari Vingroup, konglomerat terbesar di Vietnam yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari properti, ritel, hingga kesehatan. VinFast didirikan pada tahun 2017 dengan visi menjadi produsen mobil nasional Vietnam yang berkelas dunia.

VinFast memulai debutnya pada tahun 2018 dengan meluncurkan dua model mobil konvensional, yaitu sedan Lux A2.0 dan SUV Lux SA2.0, yang dirancang oleh Pininfarina, perusahaan desain asal Italia yang terkenal dengan karya-karyanya untuk Ferrari dan Maserati. Kedua mobil ini menggunakan mesin BMW dan platform Siemens.

Pada tahun 2019, VinFast meluncurkan tiga model mobil listrik, yaitu hatchback VF e34, crossover VF e35, dan SUV VF e36. Ketiga mobil ini menggunakan baterai LG Chem dan platform EDAG, serta dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti layar sentuh, kamera 360 derajat, dan sistem pengisian baterai nirkabel.

VinFast juga mengembangkan bisnis lain di sektor otomotif, seperti sepeda motor listrik, skuter listrik, bus listrik, dan stasiun pengisian listrik. Selain itu, VinFast juga berencana memproduksi mobil otonom dan terbang di masa depan.

Mengapa Indonesia?

Indonesia dipilih VinFast sebagai lokasi investasi karena beberapa alasan. Pertama, Indonesia memiliki pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dengan penjualan mencapai 532.000 unit pada tahun 2023, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Meskipun penjualan mobil listrik masih sangat kecil, yaitu sekitar 2.000 unit pada tahun 2023, namun potensi pertumbuhannya sangat besar, mengingat Indonesia memiliki populasi lebih dari 270 juta jiwa, dengan tingkat kepemilikan mobil yang masih rendah, yaitu sekitar 80 per 1.000 penduduk.

- Advertisement -

Kedua, Indonesia memiliki dukungan pemerintah yang kuat untuk mengembangkan industri mobil listrik. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan insentif, seperti pembebasan pajak barang mewah (PPnBM), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk, dan pajak penghasilan (PPh) bagi produsen dan konsumen mobil listrik. Pemerintah juga berencana membangun infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian listrik, dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ini.

Ketiga, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk mendukung industri mobil listrik, khususnya baterai. Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, dengan cadangan mencapai 21 juta ton, menurut data Badan Geologi. Nikel merupakan bahan utama pembuatan baterai lithium-ion, yang digunakan oleh mobil listrik. Selain nikel, Indonesia juga memiliki cadangan kobalt, tembaga, dan litium, yang juga dibutuhkan untuk pembuatan baterai.

Keempat, Indonesia memiliki kerja sama yang baik dengan Vietnam di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan investasi. Kedua negara merupakan anggota ASEAN dan mitra strategis sejak tahun 2003. Pada tahun 2023, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$9,1 miliar, dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$2,3 miliar, menurut data Kementerian Perdagangan. Sementara itu, nilai investasi Vietnam di Indonesia mencapai US$1,48 juta, menurut data BKPM.

- Advertisement -

Bagaimana Strateginya?

VinFast memiliki beberapa strategi untuk menembus pasar mobil listrik Indonesia. Pertama, VinFast akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia dengan investasi awal sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun. Pabrik ini akan berlokasi di lahan seluas 240 hektare, yang saat ini sedang diidentifikasi oleh VinFast. Pabrik ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026, dengan kapasitas produksi sekitar 50.000 unit per tahun.

Kedua, VinFast akan berkolaborasi dengan perusahaan lokal untuk proses produksi, seperti penyediaan bahan baku, komponen, dan jasa. VinFast juga akan menjalin kerja sama dengan perusahaan transportasi dan penyedia jasa teknologi untuk ekspansi taksi listrik. Selain itu, VinFast juga berminat untuk membuat bis listrik, bahkan berinvestasi di ibu kota baru Indonesia.

Ketiga, VinFast akan memanfaatkan insentif pemerintah yang diberikan bagi produsen dan konsumen mobil listrik. VinFast akan melakukan uji pasar dengan mengimpor mobil listrik dalam bentuk Completely Built Up (CBU) dengan memanfaatkan fasilitas pajak bea masuk dan pajak barang mewah nol persen. Kemudian, saat produksi, VinFast akan mengimpor mobil listrik dalam bentuk Completely Knock Down (CKD) atau Incompletely Knock Down (IKD) dengan memanfaatkan fasilitas bea masuk nol persen. VinFast juga akan memenuhi persyaratan kandungan lokal minimal sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden No 79 Tahun 2023, sehingga dapat memanfaatkan insentif pajak barang mewah nol persen.

Keempat, VinFast akan menawarkan produk-produk mobil listrik yang berkualitas, inovatif, dan terjangkau. VinFast memiliki tiga model mobil listrik, yaitu VF e34, VF e35, dan VF e36, yang memiliki spesifikasi dan fitur yang menarik. Misalnya, VF e34 memiliki jangkauan 300 km, kecepatan maksimum 150 km/jam, dan harga sekitar Rp300 juta. VF e35 memiliki jangkauan 400 km, kecepatan maksimum 180 km/jam, dan harga sekitar Rp400 juta. VF e36 memiliki jangkauan 500 km, kecepatan maksimum 200 km/jam, dan harga sekitar Rp500 juta. Ketiga mobil ini juga dilengkapi dengan layar sentuh, kamera 360 derajat, dan sistem pengisian baterai nirkabel.

Apa Prospeknya?

Prospek VinFast di pasar mobil listrik Indonesia cukup cerah, mengingat potensi dan dukungan yang ada. Namun, VinFast juga harus siap menghadapi tantangan dan persaingan yang ketat. Beberapa tantangan yang harus diatasi oleh VinFast adalah:

  • Infrastruktur. Salah satu kendala utama pengembangan mobil listrik di Indonesia adalah kurangnya infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian listrik, jaringan listrik, dan jalan tol. Meskipun pemerintah
  • telah berencana membangun infrastruktur ini, namun realisasinya membutuhkan waktu dan investasi yang besar. Oleh karena itu, VinFast harus mencari solusi alternatif, seperti sistem pengisian baterai nirkabel atau baterai yang dapat ditukar.
  • Regulasi. Meskipun pemerintah telah memberikan insentif bagi produsen dan konsumen mobil listrik, namun masih ada beberapa regulasi yang belum jelas dan dapat menghambat pengembangan industri ini. Misalnya, regulasi tentang standar teknis, sertifikasi, dan uji tipe kendaraan bermotor listrik. Oleh karena itu, VinFast harus aktif berkomunikasi dengan pemerintah dan asosiasi industri untuk mempengaruhi pembuatan regulasi yang mendukung industri mobil listrik.
  • Preferensi konsumen. Konsumen Indonesia masih belum terbiasa dengan mobil listrik, baik dari segi penggunaan, perawatan, maupun biaya operasional. Oleh karena itu, VinFast harus melakukan edukasi dan promosi yang intensif untuk meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap mobil listrik.
  • Persaingan. Pasar mobil listrik di Indonesia semakin ramai dengan masuknya produsen mobil listrik lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, VinFast harus menawarkan produk dan layanan yang unik dan berbeda untuk menarik konsumen.
  • Meski demikian, VinFast memiliki beberapa keunggulan yang dapat menjadi faktor penentu suksesnya di pasar mobil listrik Indonesia. Pertama, VinFast memiliki produk yang berkualitas, inovatif, dan terjangkau. Kedua, VinFast memiliki dukungan dari Vingroup, konglomerat terbesar di Vietnam, yang memiliki sumber daya dan jaringan yang luas. Ketiga, VinFast memiliki pengalaman dan teknologi di bidang mobil listrik, yang dapat menjadi nilai tambah bagi konsumen.
  • Namun, yang paling penting adalah komitmen dan keseriusan VinFast untuk mengembangkan industri mobil listrik di Indonesia. Dengan investasi awal sebesar Rp3,1 triliun, VinFast menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sekadar ikut-ikutan tren, tapi benar-benar berinvestasi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
  • Dengan demikian, meski tantangan dan persaingan yang dihadapi cukup berat, prospek VinFast di pasar mobil listrik Indonesia cukup cerah. Dengan strategi yang tepat, dukungan yang kuat, dan komitmen yang tinggi, VinFast berpotensi menjadi pemain besar di pasar mobil listrik Indonesia, dan bahkan di dunia.
  • Demikianlah ulasan tentang VinFast, produsen mobil listrik Vietnam yang berani menantang pasar Indonesia. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang perkembangan industri mobil listrik di Indonesia dan dunia. Terima kasih telah membaca. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Share This Article