Indonesia Merdeka: Sejarah, Perjuangan, dan Pengakuan Belanda

Noer Huda By Noer Huda
6 Min Read
red and white flag under blue sky during daytime

jlk – Indonesia adalah salah satu negara yang pernah mengalami penjajahan oleh bangsa asing, khususnya Belanda. Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya. Bagaimana sejarah penjajahan Belanda di Indonesia?

Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia untuk memerdekakan diri dari cengkeraman Belanda? Bagaimana pula sikap Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia? Artikel ini akan mengulasnya secara singkat dan faktual.

Penjajahan Belanda di Indonesia

Belanda pertama kali menginjakkan kaki di tanah Nusantara pada abad ke 16. Mereka datang dengan tujuan untuk mencari rempah-rempah yang saat itu sangat berharga di Eropa.

Belanda kemudian mendirikan perusahaan dagang bernama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang mendapatkan monopoli perdagangan di Nusantara. VOC berusaha menguasai sumber-sumber rempah-rempah dengan cara melakukan perjanjian, perang, atau monopoli dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara.

- Advertisement -

Pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan dan dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Belanda kemudian mengambil alih wilayah Indonesia dari VOC dan menjadikannya sebagai koloni.

Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang mengharuskan rakyat Indonesia menanam tanaman komersial untuk diekspor ke Belanda. Sistem ini menimbulkan penderitaan dan kemiskinan bagi rakyat Indonesia.

Pada abad ke 19, muncul gerakan nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia yang menuntut kemerdekaan dari Belanda. Gerakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti R.A. Kartini, Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Hatta, dan lain-lain.

Mereka mendirikan organisasi-organisasi politik, sosial, dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, persatuan, dan perjuangan bangsa Indonesia.

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Perjuangan kemerdekaan Indonesia mencapai puncaknya ketika Jepang mengalahkan Belanda dan menguasai Indonesia pada tahun 1942. Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, tetapi ternyata hanya sebagai tipu daya untuk memanfaatkan sumber daya dan tenaga kerja Indonesia. Jepang juga melakukan berbagai kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Indonesia.

- Advertisement -

Di bawah penjajahan Jepang, bangsa Indonesia tidak menyerah dan terus berjuang untuk meraih kemerdekaan. Mereka melakukan perlawanan bersenjata, gerilya, sabotase, maupun diplomasi.

Salah satu peristiwa penting adalah Pembela Tanah Air (PETA) yang merupakan pasukan sukarelawan yang dibentuk oleh Jepang untuk membantu pertahanan mereka. Namun, PETA kemudian memberontak melawan Jepang karena tidak sesuai dengan tujuan awalnya.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Dua hari kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

- Advertisement -

Proklamasi ini merupakan pernyataan resmi bahwa Indonesia telah merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Pengakuan Belanda terhadap Kemerdekaan Indonesia

Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan, Belanda tidak mau mengakuinya. Belanda berusaha untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonesia dengan cara melakukan agresi militer. Belanda melakukan dua kali agresi militer, yaitu pada tahun 1947 dan 1948. Agresi ini berhasil ditangkal oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat Indonesia yang bersatu padu.

Belanda kemudian menghadapi tekanan dari komunitas internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menghentikan agresinya dan mengakui kemerdekaan Indonesia. PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia untuk menyelesaikan masalah Indonesia-Belanda.

KTN berhasil mengadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan beberapa perjanjian, seperti Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, dan Perjanjian Roem-Royen.

Perjanjian terakhir yang menentukan kemerdekaan Indonesia adalah Perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) yang ditandatangani di Den Haag, Belanda, pada tanggal 2 November 1949.

Dalam perjanjian ini, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 16 negara bagian. Namun, Belanda masih mempertahankan Papua Barat sebagai wilayahnya.

Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda menyerahkan kedaulatan kepada RIS dalam sebuah upacara di Istana Merdeka, Jakarta. Upacara ini dihadiri oleh Presiden Soekarno, Wakil Presiden Hatta, Perdana Menteri Mohammad Natsir, dan utusan Belanda, Ratu Juliana dan Perdana Menteri Willem Drees. Dengan demikian, Indonesia secara de jure menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Namun, perjuangan Indonesia belum selesai. Pada tahun 1950, Soekarno mengganti RIS menjadi Republik Indonesia (RI) yang bersatu dan berbentuk kesatuan. Soekarno juga melanjutkan perjuangan untuk membebaskan Papua Barat dari Belanda.

Setelah melalui berbagai konflik dan diplomasi, akhirnya Papua Barat resmi menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1969.

Kesimpulan

Indonesia adalah negara yang memiliki sejarah panjang dan perjuangan sengit untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama 350 tahun dan menimbulkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.

Bangsa Indonesia tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk memerdekakan diri dari Belanda dengan berbagai cara. Indonesia akhirnya merdeka secara de facto pada tanggal 17 Agustus 1945 dan secara de jure pada tanggal 27 Desember 1949.

Indonesia juga berhasil mempertahankan dan memperluas wilayahnya hingga menjadi negara kesatuan yang berdaulat. Indonesia merdeka adalah hasil dari perjuangan bersama seluruh rakyat Indonesia yang patut kita banggakan dan junjung tinggi.

Share This Article