jlk – Senin pagi, 11 Maret 2024, menjadi momentum bersejarah bagi Bitcoin dalam kancah mata uang kripto.
Dalam sebuah lompatan yang mengejutkan, Bitcoin berhasil mencapai harga yang menggemparkan, mencatatkan angka fantastis sebesar 72.886 dollar AS per keping, setara dengan sekitar Rp 1,13 miliar.
Setelah melewati masa-masa sulit yang mengguncangnya, Bitcoin kembali membuktikan ketangguhannya.
Di tengah fase bearish yang menghantam pada November 2022, harga Bitcoin sempat terjerembab ke angka 16.000 dollar AS.
Namun, dalam kurun waktu setahun, Bitcoin menunjukkan momentum pemulihan yang luar biasa.
Pertanyaan yang mungkin terlintas adalah: apa yang mendorong lonjakan ini? Ternyata, ada tiga faktor kunci yang menjadi pendorong utama. Pertama, sinyal positif dari regulator keuangan Inggris terhadap produk surat utang yang didukung kripto, seperti ETN.
Kedua, pertumbuhan nilai pasar kripto secara keseluruhan. Dan ketiga, dominasi Bitcoin yang masih kokoh, menguasai sekitar separuh pasar dengan kapitalisasi pasar mencapai 1,41 triliun dollar AS.
Namun, keberhasilan Bitcoin ini tidak berdiri sendiri. Kripto lainnya juga turut merasakan sentuhan kenaikan. Ether, BNB Binance, Solana, Dogecoin, Shiba Inu, Avalanche, dan Polkadot juga mengalami peningkatan harga.
Ini mencerminkan euforia yang melanda pasar kripto secara menyeluruh, dengan nilai total pasar mencapai angka mengagumkan, 2,84 triliun dollar AS.
Dengan pencapaian gemilang ini, Bitcoin dan mata uang kripto lainnya semakin menegaskan eksistensinya sebagai aset masa depan.
Mereka bukan hanya menjanjikan keuntungan, tetapi juga membawa kita ke era baru dalam sistem keuangan global.
Dalam gejolaknya, Bitcoin terus menorehkan sejarah, mengukir prestasi yang memukau, dan menetapkan standar baru dalam ranah kripto.