Doa-Doa saat Gunung Meletus: Apakah Cukup untuk Selamat dari Bencana?

Alvin Karunia By Alvin Karunia
10 Min Read
volcano, lava, iceland
Photo by Gylfi on Pixabay

jlk – Gunung meletus adalah salah satu fenomena alam yang paling menakutkan dan mengagumkan sekaligus.

Siapa yang tidak terkesima melihat semburan api, asap, dan lava yang membentuk awan panas dan aliran piroklastik?

iapa yang tidak merinding mendengar dentuman, gemuruh, dan getaran yang mengguncang bumi?

Siapa yang tidak terharu melihat pemandangan hancur lebur, abu tebal, dan korban jiwa yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi?

- Advertisement -

Tapi, apakah kita hanya bisa pasrah dan menunggu nasib saat gunung meletus? Apakah kita hanya bisa berdoa dan berharap agar Tuhan melindungi kita dari bencana?

Apakah kita hanya bisa mengandalkan doa-doa yang diajarkan oleh agama kita untuk menghindari bahaya? Apakah doa-doa itu cukup untuk selamat dari bencana?

Doa-doa yang Diajarkan oleh Islam

Islam adalah agama yang mengajarkan tentang kepasrahan dan ketawakalan kepada Allah SWT. Islam juga mengajarkan tentang ikhtiar dan usaha untuk menghadapi segala situasi yang menimpa kita.

Islam juga mengajarkan tentang doa dan zikir sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya.

Dalam halaman web yang Anda lihat, ada beberapa doa-doa yang disarankan untuk dibaca saat gunung meletus.

- Advertisement -

Doa-doa ini dirangkum dari kitab Al-Adzkâr karya Imam Nawawi, seorang ulama besar yang dikenal sebagai ahli hadis dan fiqih.

Doa-doa ini dibagi menjadi dua bagian: doa pencegahan atau memohon perlindungan dari bahaya dan doa bagi mereka yang sudah atau sedang tertimpa musibah.

Doa pencegahan atau memohon perlindungan dari bahaya adalah sebagai berikut:

- Advertisement -

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرَقِ وَالْحَرَامِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيقًا

“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat. (HR Abu Daud)

Doa ini mengandung permohonan agar Allah SWT melindungi kita dari berbagai macam bahaya yang bisa ditimbulkan oleh gunung meletus, seperti longsor, banjir, terbakar, dan lain-lain.

Doa ini juga mengandung permohonan agar Allah SWT menjaga kita dari godaan syetan dan kemurtadan saat menghadapi kematian.

Doa ini juga mengandung permohonan agar Allah SWT menghindarkan kita dari kematian yang buruk, seperti disengat binatang berbisa.

Doa lain yang juga bisa dibaca rutin setiap hari adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudarat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Pengetahui.”

Doa ini mengandung pengakuan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang berkuasa atas segala sesuatu di bumi dan di langit.

Doa ini juga mengandung keyakinan bahwa dengan menyebut nama Allah SWT, kita akan terlindung dari segala bahaya.

Doa ini juga mengandung pujian bahwa Allah SWT adalah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala doa dan keadaan kita.

Doa bagi mereka yang sudah atau sedang tertimpa musibah adalah sebagai berikut:

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma ajirni fi musibati wa akhlif li khairan minha.

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ۔ اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا ۔

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Doa ini mengandung pengakuan bahwa kita adalah hamba Allah SWT yang akan kembali kepada-Nya.

Doa ini juga mengandung permohonan agar Allah SWT memberikan kita pahala atas kesabaran dan ketabahan kita dalam menghadapi musibah.

Doa ini juga mengandung harapan agar Allah SWT memberikan kita pengganti yang lebih baik dari musibah yang kita alami.

Apakah Doa-Doa itu Cukup untuk Selamat dari Bencana?

Doa-doa yang diajarkan oleh Islam adalah doa-doa yang berasal dari Al-Qur’an dan hadis, yang merupakan sumber ajaran Islam yang paling utama.

Doa-doa ini juga telah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang merupakan teladan bagi umat Islam. Doa-doa ini juga telah diteliti dan disusun oleh para ulama, yang merupakan pewaris para nabi.

Namun, apakah doa-doa itu cukup untuk selamat dari bencana? Apakah doa-doa itu bisa menghalangi gunung meletus, menghentikan aliran lava, menghilangkan awan panas, atau menyembuhkan luka bakar?

Apakah doa-doa itu bisa mengembalikan rumah, harta, keluarga, atau nyawa yang hilang akibat bencana? Apakah doa-doa itu bisa menghapus trauma, kesedihan, atau keputusasaan yang mendera jiwa kita?

Jawabannya adalah tidak. Doa-doa itu tidak cukup untuk selamat dari bencana. Doa-doa itu tidak bisa mengubah takdir Allah SWT yang telah ditetapkan.

Doa-doa itu tidak bisa menggantikan hukum alam yang berlaku. Doa-doa itu tidak bisa menjamin keselamatan kita dari bencana.

Lalu, apa gunanya doa-doa itu? Apa manfaatnya doa-doa itu? Apa maknanya doa-doa itu?

Doa-doa itu adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang merupakan Tuhan kita, Pencipta kita, Pelindung kita, Penyayang kita, dan Pengasih kita.

Doa-doa itu adalah sarana untuk mengungkapkan rasa syukur, taubat, permohonan, dan harapan kita kepada Allah SWT, yang merupakan Pemberi nikmat, Pengampun dosa, Pemenuh kebutuhan, dan Pemberi kebaikan.

Doa-doa itu adalah sarana untuk menguatkan iman, tawakal, sabar, dan ikhlas kita kepada Allah SWT, yang merupakan Tujuan kita, Hakim kita, Penguji kita, dan Pemberi balasan.

Doa-doa itu adalah sarana untuk mengingatkan kita bahwa kita adalah hamba Allah SWT yang lemah, fakir, berdosa, dan membutuhkan.

Doa-doa itu adalah sarana untuk mengingatkan kita bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Kaya, Maha Suci, dan Maha Memberi.

Doa-doa itu adalah sarana untuk mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah ujian, cobaan, dan amanah dari Allah SWT.

Doa-doa itu adalah sarana untuk mengingatkan kita bahwa akhirat adalah tujuan, ganjaran, dan keabadian kita.

Doa-doa itu adalah sarana untuk menenangkan hati, jiwa, dan pikiran kita yang gelisah, resah, dan bimbang.

Doa-doa itu adalah sarana untuk menenangkan hati, jiwa, dan pikiran kita yang gelisah, resah, dan bimbang.

Doa-doa itu adalah sarana untuk menenangkan hati, jiwa, dan pikiran kita yang gelisah, resah, dan bimbang.

Namun, doa-doa itu bukanlah jaminan keselamatan. Doa-doa itu bukanlah pertolongan pertama. Doa-doa itu bukanlah alat pelindung diri.

Doa-doa itu bukanlah obat penawar. Doa-doa itu bukanlah makanan pengganti. Doa-doa itu bukanlah air minum. Doa-doa itu bukanlah pakaian hangat.

Doa-doa itu bukanlah tempat berteduh. Doa-doa itu bukanlah kendaraan pelarian.

Kita perlu melakukan ikhtiar dan usaha untuk menghadapi bencana. Kita perlu mempersiapkan diri dan keluarga kita dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat.

Kita perlu mematuhi peringatan dan instruksi dari pihak berwenang. Kita perlu menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan kita. Kita perlu membantu dan bekerja sama dengan sesama kita.

Kita perlu berdoa, tapi kita juga perlu bertindak. Kita perlu beriman, tapi kita juga perlu berpikir. Kita perlu berserah diri, tapi kita juga perlu berusaha. Kita perlu berharap, tapi kita juga perlu berbuat.

Kesimpulan

Gunung meletus adalah bencana alam yang dahsyat dan mematikan. Doa-doa adalah sarana spiritual yang penting dan bermanfaat.

Namun, doa-doa saja tidak cukup untuk selamat dari bencana. Kita perlu melakukan ikhtiar dan usaha yang maksimal untuk menghadapi bencana.

Jadi, mari kita berdoa, tapi jangan lupa untuk bertindak. Mari kita beriman, tapi jangan lupa untuk berpikir.

Mari kita berserah diri, tapi jangan lupa untuk berusaha. Mari kita berharap, tapi jangan lupa untuk berbuat.

Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari bencana dan musibah. Aamiin.

Share This Article