Ketergantungan Amerika Serikat pada China dalam Hutang Negara?

Oleh
rasyiqi
Writer, Digital Marketer
- Writer, Digital Marketer
Baca 7 Mnt
Ketergantungan Amerika Serikat pada China dalam Hutang Negara? (Ilustrasi)
Ketergantungan Amerika Serikat pada China dalam Hutang Negara? (Ilustrasi)

Amerika Serikat (AS) meminjam uang dari banyak negara, salah satunya adalah China. Pada Januari 2025, China memiliki sekitar $760,8 miliar dalam bentuk surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah AS, yang disebut sekuritas Treasury. Itu hanya sekitar 9,6% dari utang luar negeri AS dan kurang dari 3% dari semua utang publik AS.

Meskipun China memiliki banyak utang AS, hubungan ini menunjukkan adanya ketergantungan keuangan antara kedua negara. Namun, ada kekhawatiran apakah China bisa menggunakan utang ini untuk mempengaruhi AS.

Sejarah dan Komposisi Utang China terhadap AS

Sejarah Kepemilikan Utang oleh China

China mulai membeli utang AS sejak dulu, terutama karena mereka menghasilkan banyak uang dari perdagangan. Kepemilikan China terhadap utang AS mencapai puncaknya pada tahun 2013, yaitu sekitar $1,316 triliun.

Namun, sejak itu jumlahnya berkurang dan pada Januari 2025, China hanya memiliki sekitar $760,8 miliar. Meskipun jumlahnya berkurang, China masih menjadi pemegang terbesar kedua setelah Jepang.

Pangsa China dalam Utang AS

Total utang publik AS yang mencapai sekitar $31,45 triliun, sebagian besar dimiliki oleh warga AS sendiri, seperti bank dan rumah tangga. Sisanya dimiliki oleh negara-negara lain, termasuk China. Jadi, meskipun China memiliki banyak utang AS, itu hanya sebagian kecil dari total utang yang dimiliki AS.

Bahkan, jika China menjual banyak sekuritas Treasury-nya, itu tidak akan terlalu mengganggu pasar keuangan AS. Misalnya, jika China menjual $485 miliar (sekitar 64% dari utangnya saat ini), dampaknya hanya akan menyebabkan kenaikan sementara pada hasil Treasury sekitar 7–10 basis poin, yang masih bisa dikelola oleh Federal Reserve.

Mengapa China Membeli Utang AS?

Mengelola Nilai Mata Uang dan Daya Saing Ekspor

- Advertisement -

China membeli utang AS untuk menjaga agar nilai mata uang mereka, yuan, tidak naik terlalu tinggi. Jika yuan terlalu kuat, barang-barang yang mereka jual ke negara lain akan menjadi lebih mahal.

Dengan menjaga yuan tetap lebih lemah, produk-produk China tetap murah dan lebih banyak dibeli oleh negara lain. Ini juga membantu China menjaga surplus perdagangan dengan AS, yang sejak 2015 rata-rata mencapai $535 miliar per tahun.

Keamanan dan Likuiditas Utang AS

- Advertisement -

Sekuritas Treasury AS dianggap sangat aman dan mudah dijual kembali, jadi banyak negara, termasuk China, memilih untuk menyimpannya. China memiliki cadangan uang sebesar $3,2 triliun, dan sekuritas Treasury membantu mereka menjaga uang itu tetap aman dan mudah dipakai lagi jika diperlukan.

Apakah China Bisa Menggunakan Utang Ini untuk Mengganggu AS?

Risiko Teoritis vs. Kenyataannya

Ada orang yang khawatir China bisa menggunakan utang ini untuk mengguncang ekonomi AS, misalnya dengan menjual banyak sekuritas Treasury yang dimilikinya. Namun, hal ini tidak akan terlalu berpengaruh besar pada ekonomi AS.

Misalnya, jika China menjual $485 miliar (64% dari utangnya saat ini), dampaknya hanya akan menyebabkan hasil Treasury naik 7 basis poin, yang lebih kecil dibandingkan dengan lonjakan 300 basis poin yang terjadi selama siklus pengetatan oleh Federal Reserve pada tahun 2022–2023.

Selain itu, jika China menjual sekuritas Treasury-nya, yuan mereka akan menguat dan barang-barang China menjadi lebih mahal, yang justru merugikan ekonomi China sendiri.

Masalah Utang di AS

Defisit Anggaran dan Utang AS

Sementara China memegang banyak utang AS, masalah utama AS sebenarnya adalah utangnya sendiri. Setiap tahun, AS membelanjakan lebih banyak uang daripada yang diterima dari pajak, yang disebut defisit anggaran. Hal ini membuat utang AS semakin bertambah besar.

Kantor Anggaran Kongres memperkirakan defisit tahunan AS akan melebihi $2,5 triliun pada tahun 2030. Jika AS terus seperti ini, utang mereka bisa semakin tinggi, bahkan diperkirakan bisa mencapai lebih dari 200% dari PDB pada tahun 2040.

Risiko Kebijakan Fiskal AS

Ketergantungan AS pada negara lain untuk membeli utang, termasuk China, menambah risiko. Jika negara-negara lain tidak membeli utang AS lagi karena ketegangan politik, AS akan kesulitan untuk mencari uang dan bisa terkena biaya yang lebih tinggi untuk membayar utang.

Strategi untuk Mengatasi Ketergantungan pada China

Ketahanan Pasar dan Alat yang Dimiliki Federal Reserve

Meskipun AS memiliki ketergantungan pada China dan negara lain untuk membeli utangnya, pasar Treasury AS sangat besar dan bisa menyerap penjualan besar-besaran.

Setiap hari, perdagangan sekuritas Treasury mencapai lebih dari $600 miliar, sehingga bahkan penjualan besar oleh China bisa diserap oleh investor lain. Selain itu, Federal Reserve dapat membantu menjaga kestabilan pasar dengan menggunakan berbagai cara.

Reformasi Fiskal dan Pengurangan Utang Jangka Panjang

Untuk mengurangi ketergantungan pada negara lain, AS perlu memperbaiki kebijakan fiskalnya, seperti mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan meningkatkan pendapatan dari pajak. Hal ini dapat membantu mengurangi utang AS dalam jangka panjang.

Diversifikasi Investor

AS juga bekerja sama dengan negara-negara lain seperti India dan Vietnam untuk membeli lebih banyak utang Treasury AS. Ini membantu mengurangi ketergantungan pada China dan memperkuat stabilitas ekonomi AS.

Ketergantungan dan Jalan ke Depan

Hubungan utang AS-China lebih menunjukkan ketergantungan bersama, bukan ketergantungan satu pihak. Meskipun China memiliki banyak sekuritas Treasury AS, mereka tidak akan menggunakan utang ini untuk mempengaruhi AS karena itu akan merugikan mereka sendiri.

Masalah yang lebih besar bagi AS adalah utangnya yang terus meningkat karena defisit anggaran yang besar. Untuk mengatasi ini, AS perlu melakukan perubahan besar dalam kebijakan fiskalnya agar bisa mengurangi ketergantungan pada negara lain.

Share This Article