Korporatokrasi vs Demokrasi: Siapa yang Memegang Kendali?

zajpreneur By zajpreneur
3 Min Read

jlk – Korporatokrasi adalah istilah yang mengacu pada bentuk pemerintahan dimana kewenangan telah didominasi atau beralih dari negara kepada perusahaan-perusahaan besar.

Bayangkan saja, perusahaan-perusahaan besar ini seperti anak SMA yang baru saja mendapatkan SIM dan mobil sport dari orang tuanya.

Mereka mendominasi jalan raya, mengendalikan lalu lintas, dan bahkan memutuskan siapa yang boleh melewati lampu merah dan siapa yang harus menunggu.

Tapi tunggu, bukankah kita hidup di negara demokrasi? Bukankah kekuasaan seharusnya ada di tangan rakyat? Ah, itulah keindahan korporatokrasi.

- Advertisement -

Di atas kertas, kita masih hidup di negara demokrasi. Namun, dalam praktiknya, perusahaan-perusahaan besar ini memiliki kekuatan yang begitu besar sehingga bisa menyuap, menyusup ke dalam, dan menguasai pemerintahan di berbagai negeri.

Mereka sanggup mengemudikan lembaga eksekutif, media-media terkemuka, lembaga legislatif, dan lembaga-lembaga hukum, untuk melayani kepentingan mereka.

Fokus dan tujuannya hanya satu: memaksimalkan keuntungan. Mereka seperti pemain sepak bola yang hanya fokus pada mencetak gol, tanpa peduli apakah mereka harus melanggar aturan atau merugikan pemain lain.

Namun, jangan salah paham. Korporatokrasi bukanlah monster yang tiba-tiba muncul dan mengambil alih pemerintahan kita.

Tidak, korporatokrasi adalah hasil dari proses panjang dan kompleks yang melibatkan privatisasi perusahaan publik, penumpukan kekayaan oleh segelintir orang, dan penyalahgunaan kekuasaan.

- Advertisement -

Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita harus pasrah dan menerima nasib kita sebagai pion dalam permainan catur korporatokrasi ini?

Tentu tidak! Kita harus sadar bahwa kita memiliki kekuatan. Kekuatan untuk memilih, kekuatan untuk berbicara, dan kekuatan untuk bertindak.

Ingatlah, korporatokrasi hanya bisa berkuasa jika kita membiarkannya. Jadi, mari kita ambil kembali kekuasaan kita. Mari kita tunjukkan bahwa kita bukan hanya pion, tapi juga raja dan ratu dalam permainan ini.

- Advertisement -

Dan ingat, meskipun korporatokrasi mungkin tampak menakutkan dan kuat, mereka tidak lebih dari sekumpulan perusahaan yang mencari keuntungan.

Mereka bukan dewa, dan mereka pasti bukan tuan kita. Jadi, mari kita berdiri, mari kita berbicara, dan mari kita tunjukkan kepada mereka siapa yang sebenarnya berkuasa.

Korporatokrasi? Tidak, terima kasih. Kami lebih memilih demokrasi.

Share This Article