Tekanan Internasional? Netanyahu Tak Peduli, Rafah Tetap Diserang

zajpreneur By zajpreneur
3 Min Read

jlk – Ada pepatah lama yang mengatakan, “Ketika dunia memberi tekanan, buatlah berlian.” Tapi tampaknya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memiliki interpretasi yang sedikit berbeda. “Ketika dunia memberi tekanan, serbu Rafah,” katanya.

Netanyahu, dalam sebuah pernyataan yang cukup berani dan kontroversial, telah menegaskan bahwa pasukan Israel akan melanjutkan serangan darat yang direncanakan di Kota Rafah, Gaza selatan.

Rencana ini telah memicu kekhawatiran dari berbagai pihak akan jatuhnya lebih banyak korban sipil di Gaza.

Namun, seperti seorang kapten kapal yang menentang badai, Netanyahu menegaskan, “Tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: melenyapkan Hamas, membebaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,”.

- Advertisement -

Bayangkan jika Anda adalah seorang pelatih sepak bola yang timnya sedang tertekan oleh lawan. Apakah Anda akan membiarkan tim Anda bertahan dan berharap wasit akan meniup peluit akhir? Atau, apakah Anda akan menginstruksikan tim Anda untuk melancarkan serangan balik, meski berisiko kebobolan gol?

Netanyahu tampaknya memilih opsi kedua. Dia adalah pelatih yang berani mengambil risiko, yang percaya bahwa serangan adalah bentuk pertahanan terbaik. Meski banyak yang mempertanyakan taktiknya, dia tetap berpegang teguh pada strateginya.

Seperti yang dikatakan oleh Winston Churchill, “Kamu tidak akan pernah mencapai tujuanmu jika kamu berhenti dan melempar batu ke setiap anjing yang menggonggong.”

Netanyahu tampaknya mengambil inspirasi dari kata-kata ini. Dia tidak membiarkan “gonggongan” dari komunitas internasional mengalihkan perhatiannya dari tujuannya.

Dalam dunia politik yang penuh tekanan dan tantangan, keputusan Netanyahu untuk melanjutkan serangan ke Rafah menunjukkan tekad dan keteguhan hatinya. Meski banyak yang tidak setuju, dia tetap berdiri teguh pada keyakinannya.

- Advertisement -

Namun, di balik semua retorika dan postur keras, kita harus selalu ingat bahwa di tengah-tengah konflik ini ada nyawa manusia yang dipertaruhkan. Kita semua berharap agar perdamaian dapat segera tercapai dan korban dapat dihindari.

Dan seperti yang dikatakan oleh Albert Einstein, “Perang tidak menentukan siapa yang benar, hanya menentukan siapa yang tersisa.” Semoga kita semua dapat belajar dari sejarah dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan adil untuk semua.

Share This Article